Tanaman sukun merupakan tanaman hutan
yang tingginya mencapai 20 m, dan terkenal di seluruh dunia. Ia
termasuk famili Moraceae yang berjuluk breadfruit atau buah roti.
Kayunya lunak dan kulit kayu berserat kasar.
Semua bagian tanaman bergetah encer. Daun dan batang Daunnya lebar sekali, bercanggap menjari, dan berbulu kasar.
Batangnya besar, agak lunak, dan
bergetah banyak. Cabangnya banyak, pertumbuhannya cenderung ke atas.
Bunga sukun berkelamin tunggal (bunga betina dan bunga jantan terpisah),
tetapi berumah satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang
dan ranting.
Bunga jantan berbentuk tongkat panjang
yang disebut ontel. Bunga betina berbentuk bulat bertangkai pendek
(babal) seperti pada nangka. Bunga betina merupakan bunga majemuk
sinkarpik seperti pada nangka. Kulit buah menonjol rata sehingga tampak
tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkarpik
Buah sukun mirip dengan buah keluwih.
Perbedaannya adalah duri buah ini tumpul, bahkan hampir tidak tampak
pada permukaan buahnya. Selain itu, buah tidak berbiji. Akar tanamannya
mempunyai akar tunggang yang dalam dan akar samping dangkal. Akar
samping dapat tumbuh tunas yang sering digunakan untuk bibit.
Pohon sukun sudah mulai berbuah pada
umur 3 tahun. Tetapi, pada lingkungan yang sesuai, sudah belajar berbuah
pada umur 2 tahun setelah bibit ditanam. Setiap pohon dapat
menghasilkan 200-300 buah, atau 400-600 kg per pohon sehingga, bobot
buah rata-rata 2 kg.
Ia merupakan tanaman pangan alternatif
di Indonesia sejak tahun 1920, yang pada awalnya tanaman ini tidak
banyak ditanam orang, namun sekarang sudah cukup populer karena dapat
dibuat berbagai makanan beraneka ragam terbuat darinya
Sekarang ini bibit sukun tengah banyak
dicari masyarakat untuk ditanam, karena budi dayanya yang relatif
gampang, produksi buahnya cukup baik dan manfaat buahnya dapat
dikonsumsi untuk aneka ragam makanan dan harga jual buah yang
menguntungkan serta masih banyak kelebihan lainnya yang membuat daya
tarik masyarakat dikarenakan buah ini bisa menjadikan makanan alternatif
pengganti beras.
Buah sukun yang telah tua dapat
direbus, digoreng, dibuat tepung dan keripik, serta dapat dibuat tape
melalui fermentasi. Khasiat buah ini bisa menurunkan kadar gula darah,
terutama untuk buah yang masih muda.
Kayu tanamannya tidak dapat digunakan
untuk bahan bangunan, tetapi tidak baik untuk kayu bakar. Bunga jantan
yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai obat nyamuk. Daunnya
efektif mengobati penyakit seperti liver, hepatitis, DM, sakit gigi,
gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal.
Berikut contoh pemakaian sukun untuk pengobatan :
Ambillah satu buah sukun, belah menjadi 4 potong dan direbus sampai mendidih, minumlah sebanyak mungkin air rebusan tersebut dan bila perlu setiap minum pakailah air rebusan tersebut selama dua minggu atau lebih, maka penyakit lever akan sembuh.
Jika buah sukun susah didapatkan maka daunnya juga sangat berkhasiat menyembuhkan lever, caranya adalah ambil 10 helai daun yang sudah tua warna kuning, rebus sampai mendidih seperti warna teh, berikan dan minumkan ke penderita air rebusan selama 2 minggu maka sakit lever tersebut sembuh.
SUMBER : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6424377
0 comments:
Post a Comment